Kamis, 17 Mei 2012

0 Andalkan Duo Papua , Optimis Bawa Trophy

Timnas Indonesia

Persiapan tim nasional (timnas) senior Indonesia sangat menyedihkan sebelum mengikuti Invitasi Al-Nakbah International Tournament, Palestina, 13–23 Mei 2012. Dikutip Bola Beta™, Kamis (17/05/2012)

Betapa tidak, masalah sempat mewarnai persiapan tim Merah Putih, seperti waktu yang sempit hingga enggannya pemain menjalani seleksi di Yogyakarta sebelumnya. Keengganan mereka,terutama pemain Indonesian Super League (ISL),lebih dilandasi tak adanya izin dari manajemen klub. Di tim Merah Putihhanya Titus ‘Tibo’ Bonai dan Oktovianus ‘Okto’ Maniani dari pemain ISL yang bergabung. Padahal,selain memanggil sebagian besar pemain Indonesia Premier League (IPL), PSSI sempat memanggil sekitar 10 pemain ISL untuk menjalani seleksi timnas.

Pemain-pemain ISL yang tidak kunjung bergabung adalah Ferry Rotinsulu, Firman Utina ,M Ridwan (Sriwijaya FC), Zulkifli Syukur, M Ilham, M Nasuha (Persib Bandung), Ricardo Salampesy ,Boaz Salossa (Persipura Jayapura), Ahmad Bustomi (Mitra Kukar), Patrich Wanggai (Persidafon Dafonsoro), serta Bambang Pamungkas (Persija Jakarta). “Kami hanya bisa optimalkan yang ada dalam masa persiapan timnas jelang Al- Nakbah.Kompetisi juga tengah berjalan dan klub-klub membutuhkan kehadiran para pemainnya,”ungkap Manajer Timnas Senior Indonesia Ramadhan Pohan.

Selain tidak hadirnya beberapa pemain ISL,persiapan sempat terkendala akibat seleksi ditinggal Pelatih Kepala Nil Maizar ke Jerman. Mantan pelatih Semen Padang itu terpaksa meninggalkan tim untuk mengikuti kursus kepelatihan di negara peraih tiga gelar Piala Dunia tersebut. Selama masa-masa persiapan,tim Merah Putih lebih banyak mendapat instruksi dari Asisten Pelatih Fabio Oliveira. Pelatih berkebangsaan Brasil itu ditugaskan menjalankan semua program yang sudah dirancang Nil sebelum meninggalkan Tanah Air. “Selain masalah tidak semua pemain gabung dan pelatih kepala ada di Jerman, kami sering kali menggelar pelatihan dengan sistem buka-tutup.Sulit memang kondisi yang dialami,tapi kami tidak bisa berbuat apaapa,” papar Ramadhan.

“Fabio dan beberapa staf pelatih,seperti Haryanto,Risdianto,dan pelatih fisik Komarudin terus melakukan kompromi dengan beberapa penyesuaian.Tapi,proses seleksi terus berjalan dan timnas tetap disiapkan sesuai dengan realita yang ada,” sambungnya. Dia berharap segala kekurangan itu tak akan memengaruhi kinerja para pemain timnas di turnamen tersebut.Ramadhan justru yakin timnya bisa menyiasati kekurangan itu,meski tak mudah merealisasikannya. decky irawan jasri


0 komentar:

Feeds Comments